Administrasi Publik


Sistem Informasi Manajemen
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1            Latar Belakang
Di era yang dinamis dan modern ini sistem informasi merupakan salah satu hal vital dalam membatu perkembangan suatu organisasi. Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan guna membantu manajer maupun non-manajer dalam pembuatan keputusan untuk organisasi tersebut.
Salah satu komponen utama Sistem informasi dapat berjalan dengan baik adalah perangkat komputer, namun di sisi lain koponen utama yang juga menjadi penunjang sitem informasi yang baik adalah sumber daya manusia yang mempergunakan sistem informasi tersebut yaitu manajer. Untuk itu seorang manajer harus memilki keterampilan dan kemampuan penguasaan Sistem informasi dengan baik guna dapat membatunya dalam mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

2.2 Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)?
2.      Apa saja jenis-jenis informasi yang dibutuhkan oleh manajemen?
3.      Apa kriteria atau persyaratan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen?
4.      Bagaimana penerapan sistem informasi manajemen pada sistem informasi akademik universitas jember?
5.      Apa itu database atau basis data?

BAB 2
PEMBAHASAN
A.   Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)
1.      Pengertian sistem informasi
Sistem, menurut sejarahnya berasal dari bahasa Yunani yaitu “sistema” yang berarti kesatuan,yakni keseluruhan dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya. Kata “sistema” tersebut pada akhirnya dikembangkan menjadi berbagai macam definisi yang bervariasi sesuai dengan bidang ilmu atau bidang kajian masing-masing, namun pada intinya masih tetap sama yaitu kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan dan bekerja sama.
Beberapa pengertian atau definisi mengenai sistem yang diberikan oleh para ahli sebagai bahan perbandingan antara lain sebagai berikut:

a.      Sistem menurut O’Brien dan Marakas adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan.
b.      Pengertian sistem menurut Kadir sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan.
c.      Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa sistem mempunyai dua pengertian; (a) Seper-angkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas; dan (b) Susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas, dan sebagainya.
Dari definisi-definisi di atas, terlihat bahwa masing-masing menekankan bahwa sistem memakai pendekatan pada elemen atau komponen. Artinya, bahwa sistem haruslah terdiri atas berbagai komponen/elemen yang saling berhubungan sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh.
2.      Pengertian informasi
Pengertian informasi menurut beberapa ahli diantaranya:
a.       Azhar Susanto, informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.
b.      Gordon B. Davis dan Margrethe H.Olson menjelaskan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.

Dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna. Data adalah representasi dari fakta atau gambaran mengenai suatu objek atau kejadian.
Informasi merupakan sebuah komponen yang pokok dan sangat penting di dalam sebuah organisasi karena sebuah organisasi bisa menjadi maju jika mendapatkan informasi yang akurat bahkan sebaliknya organisasi bisa berantakan jika mendapat informasi yang kurang berkualitas, maka dari itu perlu dikelola dengan benar sebuah informasi untuk kejamuan organisasi. Adapun informasi yang berkualitas menurut Raymond Mc. Load harus akurasi (sesuai dengan prosedur), relevansi, ketepatan wkatu, dan kelengkapan.

3.      Definisi sistem informasi manajemen
Sistem informasi merupakan penggabungan dari sistem dan informasi, sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang slaing terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya computer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi penggunan.

Jika dikaitkan dengan manajemen, Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk membantu manajemen dalam menyelesaikan masalah dan memberikan informasi yang berkualitas kepada manajemen dengan cara mengolah data dengan computer sehingga bernilai tambah atau bermanfaat bagi pengguna.

Dalam hal ini, untuk memahami SIM adalah informasi, teknologi informasi dan manusia. Informasi merupakan data-data yang diolah dan sudah memiliki nilai tambah bagi pengguna, teknologi informasi merupakan computer (hardware dan software) dan komunikasinya sedangkan manusia merupakan orang-orang yang mengelola dan menggunakan informasi dan teknologi informasi tersebut.

B.   Jenis-Jenis Informasi Yang Dibutuhkan Oleh Manajemen
1. Sistem Informasi Menurut Level Organisasi
Berdasarkan level organisasi, sistem informasi dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

a. Sistem informasi departemen, sistem informasi yang hanya digunakan dalam sebuah departemen. Contoh : Sistem Informasi SDM (HRIS).
b. Sistem informasi perusahaan, sistem terpadu yang dapat digunakan oleh sejumlah departemen secara bersama- sama. Contoh : sistem informasi perguruan tinggi.
c. Sistem informasi antarorganisasi, sistem informasi yang menghubungkan dua organisasi atau lebih. Contoh : eCommerce

2. Sistem Informasi Area Fungsional
Sistem informasi berdasarkan area fungsional ditujukan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian tertentu dalam perusahaan.

C.   Kriteria Atau Persyaratan Informasi Yang Dibutuhkan Oleh Manajemen
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu oganisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Sutabri, 2005: 42).Sistem informasi umumnya menyediakan tiga jenis informasi, yaitu:

1.    Informasi pengumpulan data (Score-keeping information) adalah informasi berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan, berguna bagi manajer tingkat bawah untuk mengevaluasi kinerja para personilnya.
2.    Informasi pengarahan perhatian (Attention-directing information) adalah informasi yang membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah-masalah menyimpang yang terjadi di dalam perusahaan, berguna bagi manajemen tingkat menengah untuk melihat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di dalam perusahaan.
3.   Informasi pemecahan masalah (Problem-solving information) adalah informasi yang berguna bagi manajer tingkat atas untuk mengambil keputusan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Informasi ini biasanya dihubungkan dengan pengambilan keputusan yang tidak berulang dan situasi yang membutuhkan analisis manajemen tingkat atas.
Untuk mendukung pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh setiap tingkat manajemen, dibutuhkan informasi yang tepat dan sesuai. Untuk setiap tingkat manajemen dengan kegiatan yang berbeda-beda, dibutuhkan informasi yang berbeda-beda pula. Karakteristik informasi ini antara lain:

1.    Kepadatan Informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, kepadatan informasi yang diperlukan adalah yang terperinci dan kurang padat karena digunakan untuk pengendalian operasi, sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, kepadatan informasi yang diperlukan adalah yang lebih tersaring, ringkas, dan padat.
2.    Luas Informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, luas informasi yang diperlukan adalah yang terfokus pada suatu masalah tertentu karena digunakan untuk tugas yang lebih khusus, sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, luas informasi yang diperlukan adalah yang lebih luas cakupannya karena digunakan untuk tugas yang lebih umum.
3.    Frekuensi Informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, frekuensi informasi yang diperlukan adalah rutin karena digunakan untuk tugas yang polanya terstruktur dan berulang-ulang dari waktu ke waktu, sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, frekuensi informasi yang diperlukan adalah tidak rutin atau mendadak (ad hoc) karena digunakan untuk tugas yang polanya lebih tidak terstruktur dan waktunya tidak tentu.
4.    Waktu Informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah yang bersifat historis karena digunakan untuk pengendalian operasi dan pemeriksaan tugas-tugas rutin yang sudah terjadi, sedangkan untuk manajemen tingkat tinggi, informasi yang dibutuhkan adalah yang lebih bersifat masa depan, seperti prediksi karena digunakan untuk pengambilan keputusan strategik yang menyangkut nilai masa depan.
5.    Akses Informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah yang berulang setiap periode sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem informasi dalam bentuk laporan periodik dan dapat diakses secara offline, sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, informasi yang dibutuhkan tidak memiliki periode tetap sehingga diperlukan akses secara online untuk mengambil informasi kapanpun dibutuhkan.
6.    Sumber Informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, sumber informasi yang diperlukan adalah bagian internal perusahaan karena digunakan untuk tugas yang lebih berfokus pada pengendalian internal perusahaan, sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, sumber informasi yang diperlukan adalah bagian eksternal perusahaan karena digunakan untuk tugas yang lebih berorientasi pada perencanaan strategik yang berhubungan dengan eksternal perusahaan.

Menurut Subari (2004: 24), Syarat informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Informasi yang tepat waktu
Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Apabila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

2. Informasi yang relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda-beda Dalam menunjang proses manajemen suatu organisasi membutuhkan informasi yang relevan permasalahan, misi dan tujuan organisasi

3. Informasi yang bernilai
Selain relevan, suatu informasi harus bernilai/bermanfaat bagi organisasi. Karena itu informasi harus dapat tersaji sesuai dengan bentuk yang diinginkan dan dapat diambil manfaatnya oleh organisasi yang bersangkutan.

4. Informasi yang dapat dipercaya
Informasi yang disajikan pada manajer hendaknya diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan kebenarannya serta dapat dijamin tingkat kepercayaannya oleh pengolah data atau pemberi informasi.

D.    Studi Kasus Penerapan Sistem Informasi Manajemen pada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
Pemkab Banyuwangi merupakan salah satu daerah di Indonesia yang telah mengaplikasikan system informasi manajemen atau bisa disebut “e-government” dalam perspektif pemerintahan. Pihak Pemkab setempat mulai gencar-gencarnya menerapkan e-gov sejak dipimpin oleh Bupati Azwar Anas. Dalam penerapan e-gov, Pemkab Banyuwangi menerapkan program Banyuwangi Digital Society (DiSo). Program ini buah dari kerjasama Pemkab Banyuwangi  yang dirancang bersama PT Telkom setempat. Dengan dibuatnya Banyuwangi DiSo ini setidaknya ada dua pilar yang ingin dicapai, yaitu (1) pengelolaan sistem informasi manajemen, termasuk di dalamnya pengolahan data kepemerintahan dan (2) peningkatan pelayanan publik dengan menggunakan instrumen Tekhnologi Informasi Komunikasi. Disamping itu, implikasi lain adanya Banyuwangi Diso adalah hampir tiap kampung di Banyuwangi telah terjangkau Wifi, saat ini telah terpasang 1.100 titik WiFi di Banyuwangi dari target 10.000 titik hingga tahun 2014. Bupati sendiri menginginkan dengan adanya program ini warga Banyuwangi dapat melek IT dan diharapkan IT dapat menjadi alat pemercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
Pada dasarnya semua database e-gov Banyuwangi termuat dalam website resmi mereka, yaitu http://Banyuwangikab.go.id. Dalam website tersebut ada laman yang khusus menyediakan layanan e-gov. Layanan tersebut menyediakan konten-konten yang terkait dengan sistem informasi manajemen Pemkab Banyuwangi diantaranya yaitu;

1. SIKD Banyuwangi; SIKD adalah singkatan dari Sistem Informasi Keuangan Daerah. Jika kita mengklik link http://sikd.banyuwangi.go.idkita akan ditunjukan berbagai laporan keuangan daerah mulai dari tahun 2011 sampai tahun 2016. Di situ juga disediakan link bagi publik untuk mengunduh dokumen-dokumen laporan keuangan Pemkab Banyuwangi. Dengan adanya laman ini, komitmen Pemkab Banyuwangi menciptakan pemerintahan yang transparan dan akuntabel tidak perlu diragukan dan patut diberi apresiasi, pasalnya tak semua daerah di Indonesia mau menampilkan laporan keungannya ke publik. Disamping itu, berkat adanya laman ini, Pemkab Banyuwangi mendorong transparansi APBD di mana BPK bisa melakukan audit keuangan daerah secara real time. Akses APBD juga dibuka ke publik, sehingga terjadi kontrol yang efektif. Karena itu pula, laporan keuangan Banyuwangi mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) murni dari BPK.

2. SIMBPPT Banyuwangi. Sistem Informasi Manajemen Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (SIMBPPT) dengan link http://.bppt.banyuwangikab.go.idmerupakan laman yang berisikan informasi-informasi tentang  bentuk perizinan apa saja yang ada di Banyuwangi. Laman ini juga berisikan informasi prosedur atau syarat-syarat apa saja yang harus dilengkapi oleh publik yang ingin mengurus perizinan. Laman ini juga memuat formulir online untuk diunduh kemudian di isi oleh publik yang ingin mengurus perizinan. Dengan adanya laman ini publik tidak perlu mendatangi kantor BPPT untuk meminta formulir perizinan. Cukup unduh secara online, kemudian isi beserta lengkapi persyaratannya, ketika semua dirasa lengkap langsung saja formulir tersebut diserahkan ke kantor BPPT Banyuwangi. Tak ketinggalan laman ini berisikan berapa lama jangka waktu yang dibutuhkan untuk keluarnya surat izin. Dengan adaanya SIMBPPT ini pada tahun 2013 Pemkab Banyuwangi memperoleh penghargaan dari United States Agency for International Development (USAID) sebagai Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dengan nilai tertinggi.

3. E-village Budgeting Banyuwangi. Program ini baru saja diluncurkan belum genap setengah tahun. Pemkab meluncurkan laman ini sebagai respon terhadap adanya UU Desa. Konten ini dapat diakses di link http://evb.banyuwangikab.go.id/. Tujuan laman ini dibuat adalah hampir sama dengan SIKD yakni untuk transparansi anggaran desa dan sebagai media publik untuk mengawasi anggaraan di desa.Pada laman tersebut sampai saat ini masih dalam tahap perkembangan, pasalnya tak semua desa di Banyuwangi yang menguplod data anggarannya ke laman tersebut.

4. Pengaduan Kab. Banyuwangi. Ini adalah laman yang disediakan Pemkab sebagai mekanisme voices bagi publik yang ingin menyampaikan aspirasinya baik berupa kritik maupun saran terkait dengan pelayanan publik di Banyuwangi. Dalam laman yang beralamatkan http://pengaduan.banyuwangikab.go.id/ ini, publik cukup mengetik nama dan alamat kemudian isi keluhannya, tak sampai satu jam admin dari laman tersebut akan meresponnya dengan jawaban dari keluhan publik tersebut. Untuk mendukung program ini, Pemkab Banyuwangi juga membuat akun twiiter resmi dengan id @BanyuwangiKab sebagai media pengaduan. Ada pula sms center untuk pengaduan di nomor 082131545555, nomor tersebut dipegang Bupati Azwar Anas, sehingga memungkinkan untuk Bupati memonitoring pelayanan yang bermasalah. Dengan adanya mekanisme voices seperti ini pelayanan Pemkab Banyuwangi sangat borientasi publik, publik diajak berpartisipasi aktif untuk mewujudkan pelayanan prima.

5. SISKUM Kabupaten Banyuwangi. Laman yang beralamatkan http://kabbanyuwangi.jdih.jatimprov.go.id/ ini menyediakan informasi peraturan-peraturan daerah Kabupaten Banyuwangi,  baik dari Perda, Perbup, Keputusan Bupati, Instruksi Bupati sampai Peraturan Pusat. Melalui laman ini diharapkan publik mengetahui peraturan-peraturan yang berlaku di Banyuwangi. Di laman ini pula publik bisa mendownload peraturan-peraturan tersebut. Melalui laman tersebut pula publik juga dapat me-request peraturan-peraturan lama ataupun petunjuk pelaksanaaan maupun petunjuk teknis yang dirasa belum di posting di laman tersebut.

6. E-Kinerja Kabupaten Banyuwangi. Laman yang beralamatkan http://kinerja.banyuwangikab.go.id/ ini khusus dibuat untuk menganalisis serta memberikan informasi kepada publik tentang kinerja para aparatur sipil Kab. Banyuwangi. Dalam laman ini ditunjukan secara jelas sejauh mana performa aparatur sipil setempat melaksanakan program kerja di institusinya. Lebih lanjut Bupati Azwar Anas menuturkan bahwa; maksud penyusunan laporan kinerja Pemkab Banyuwangi di laman resminya adalah untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat (masyarakat) atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai selama satu tahun anggaran. Sebagai sarana dalam menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders atas pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan pengelolaan sumber daya yang telah dipercayakan kepada PemerintahKabupaten Banyuwangi;Sebagai bahan evaluasi kinerja Pemkab Banyuwangi untuk perbaikan secara berkesinambungan sebagai ikhtiar meningkatkan kinerjapada tahun-tahun berikutnya.

Paparan diatas cukup menggambarkan bagaimana penerapan e-gov di dalam Sistem Informasi Manajemen Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi. Melihat berbagai kontent yang tersedia di website resmi Kabupaten Banyuwangi yang sengaja didesain untuk mewujudkan nilai transparansi, akuntablitias, responsifitas serta berorientasi ke publik, dapat disimpulkan bahwa Pemkab Banyuwangi mempunyai komitmen dan serius mengembangkan sistem informasi manajemen atau e-gov sebagai media untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).

E.   Data Base atau Basis Data
1. Pengertian Data Base atau Basis Data
            Basis data adalah kumpulan tabel-tabel yang mempunyai kaitan antara satu tabel dengan tabel lainnya sehingga membentuk suatu bangunan data untuk menginformasikan suatu perusahaan atau instansi dalam batasan tertentu.
            Menurut “Stephens dan Plew (2000), adalah mekanisme yang digunakan untuk menyimpan informasi atau data. Informasi adalah sesuatu yang kita gunakan sehari-hari untuk berbagai alasan. Dengan basisdata, pengguna dapat menyimpan data secara terorganisasi. Setelah data disimpan, informasi harus mudah diambil. Kriteria dapat digunakan untuk mengambil informasi. Cara data disimpan dalam basisdata menentukan seberapa mudah mencari informasi berdasarkan banyak kriteria. Data pun harus mudah ditambahkan kedalam basisdata, dimodifikasi, dan dihapus”.
            Menurut “Siberschatz, dkk.; (2002) mendefinisikan basisdata sebagai kumpulan data berisi informasi yang sesuai untuk sebuah perusahaan. System manajemen basisdata (DBMS) adalah kumpulan data yang saling berhubungan dan kumpulan program untuk mengakses data. Tujuan utama system manajemen basisdata adalah menyediakan cara menyimpan dan mengambil informasi basisdata secara mudah dan efisien”.
            Menurut “Ramakrishnan dan Gehrke (2003) basisdata sebagai kumpulan data, umumnya mendeskripsikan aktivitas satu organisasi atau lebih yang berhubungan”.
2. Istilah-istilah yang berhubungan dengan Basis data
Beberapa hal yang termaksud unsur-unsur dari basis data adalah sebagai berikut:
a. Entititas (Tabel)
Entititas adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Pada bidang kesehatan Entity adalah Pasien, Dokter, Kamar.
b. Atribut (Field/kolom)
Setiap entitas mempunyai atribut atau sebutan untuk mewakili suatu entitas. Seorang siswa dapat dilihat dari atributnya misalnya, NIM, Nama_siswa, Alamat.
c. Record (Baris)
Record adalah kumpulan isi elemen data (atribut) yang saling berhubungan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap. Contoh Kumpulan atribut NIP, Nama, dan alamat berisikan “01001245566”, Sanusi, Jl. Hati suci No 2 Kupang.
d. Data Value
Merupakan data aktual atau infomasi yang disimpan ditiap data elemen. Isi atribut disebut nilai data.
e. Kunci Elemen Data (Key Data Element)
Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas. Contoh Entitas Mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir menggunakan Kunci Elemen Data npm.

3. Komponen-komponen Sistem Basis Data
Dalam Sistem Basis data memiliki beberapa komponen yaitu:
a. Perangkat Keras  (Hardware)
Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sistem basis data adalah memori sekunder hardisk.
b. Sistem Operasi (Operating System)
Sistem Operasi (Operating System) merupakan program yang mengaktifkan atau mengfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya (resource) dan melakukan operasi-operasi dalam komputer. Sistem Operasi yang banyak digunakan seperti: MS-DOS, MS-Windows 95 MS Windows NT, dan Unix.
c. Basis data (Database)
Sebuah basis data (Database) dapat memiliki beberapa tabel yang memiliki relasi satu dengan yang lainnya. Setiap tabel memiliki atribut
d. Sistem Pengelolaan Basis Data (Data Base Management System)
Pengolahan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak yang disebut DBMS yang menentukan bagaimana data disimpan, diubah dan diambil kembali.
e. Pemakai (User)
Bagi pemakai dapat berinteraksi dengan basis data dan memanipulasi data dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman.

4. Tujuan dan Manfaat Basis Data
Tujuan utama dalam pengolahan data dalam sebuah basis data adalah agar kita dapat memperoleh data yang kita cari dengan mudah dan cepat (Fathansyah,1999). Pemanfaatan basis data dilakukan dengan tujuan yaitu:
a. Kecepatan dan kemudahan (Speed)
Pemanfaatan Database memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan ( manipulasi ) dan menampilkan kembali data tersebut dengan cepat dan mudah, dari pada kita menyimpan data secara manual.
b. Efisien ruang penyimpanan (Space)
Dengan Database penggunaan ruang penyimpanan data dapat dilakukan karena kita dapat melakukan penekanan jumlah pengulangan data dengan menerapkan sejumlah pengkodean .
c. Keakuratan (Acuracy)
Pemanfatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data dengan penerapan aturan atau batasan tipe data dapat diterapkan dalam Database yang berguna untuk menentukan ketidakakuratan pemasukan atau penyimpanan.
d. Keamanan (Security)
Dalam sejumlah sistem ( apilkasi ) pengelolah database tidak menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan database. Tetapi untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan. Dengan begitu kita dapat menentukan siapa yang boleh menggunakan database dan menentukan jenis operasi-operasi apa saja yang boleh dilakukan.
e. Terpeliharanya keselarasan data (Consitant)
Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan
f. Data dapat dipakai secara bersama (shared)
Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi (secara batch maupun on-line) pada saat bersamaan.
g. Dapat diterapkan standarisasi (standardization)
Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data.

5. Contoh penggunaan Aplikasi basis data dalam suatu organisasi
Bank : Pengelolaan data nasabah, akunting, semua transaksi perbankan
Bandara : Pengelolaan data reservasi, penjadualan
Universitas : Pengelolaan pendaftaran, alumni
Pabrik : Pengelolaan data produksi, persediaan barang, pemesanan, agen
Kepegawaian: Pengelolaan data karyawan, gaji, pajak
Telekomunikasi : Pengelolaan data tagihan, jumlah pulsa


BAB 3
PENUTUP
III. 1. Kesimpulan
            Dalam setiap pengelolaan baik sumberdaya manusia maupun alam pasti dibutuhkan adanya system informasi guna memudahkan kerja maupun koordinasi dengan setiap lini. Adanya SIM (Sistem Informasi Manajemen) sangatlah membantu jalannya proses birokrasi maupun pelayanan terhadap masyarakat serta menumbuhkan akuntabilitas antara pemerintah dengan masyarakat sehingga masyarakat mampu mengetahui dan mengakses dengan mudah apa saja kebijakan atau system keuangan didaerah tersebut. Begitu pula yang terjadi pada Kabupaten Banyuwangi yang sangatlah membantu dalam pelayanan publik tetapi juga pemerintah mampu memberi yang terbaik kepada rakyat dengan prinsip akuntabilitas serta inovatif sehingga terciptanya birokrasi yang efektif dan effisien. Bukan hanya pemerintah saja yang di mudahkan tetapi juga masyarakatnya juga bisa memberi saran atau masukan informasi yang sekiranya bisa membantu pemerintah dalam menciptakan pemerintahan yang lebih baik dan menjadikan masyarakatnya menjadi sejahtera dan yang paing terpenting ialah  terciptanya suatu kepercayaan masyarakat kepada pemerintah karena asas demokrasi adalah dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Serta membantu hubungan antara pemerintah kabupaten banyuwangi dengan kabupaten-kabupaten yang ada diseluruh Republik Indonesia untuk bekerjasama serta adanya akulturasi kebijakan yang membuat kabupaten tersebut menjadi leih baik. Terlebih Kabupaten Banyuwangi bisa dibuat Kabupaten percontohan di Indonesia supaya Kabupaten lain meniru kebijakan atau inovasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.



DAFTAR PUSTAKA
Tata Subari. 2004. Analisa Sistem Informasi, Yogyakarta: ANDI Yogyakarta,
Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen (Konsep Dasar, Analisis, dan Metode Pengembangan). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Anggadini, Sri Dewi. Majalah Ilmiah UNIKOM (Analisis Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer dalam Proses Pengambilan Keputusan). Vol. 11 No. 2, hlm.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Headphone & Headset Gaming Murah Berkualitas Tahun 2018

HASIL REVIEW E-BOOK ITSM

Spesifikasi dari motor Yamaha YZF R25